Parigi Selatan (Dolago), Saat sementara menyortir barang (pakaian kesayangan),
dua orang ibu datang menghampiri kami meminta pakaian untuk suami dan
anak2nnya. Ibu mengisahkan, rumahnya sudah rata dengan tanah dan tak tersisa
apapun diantara tetangganya hanya beliau
yang dekat dengan sungai. Waktu kejadian hanya pakaian dibadan yang terbawa
bahkan anak laki-lakinya yang duduk di
kls 5 SD hampir meninggal karena
terndam lumpur dan air. Alhamdulillah pakaian sudah terpenuhi, terima kasih,
ungkapnya.
Kamis, 04 Oktober 2012
Kisah Miris Dari Lokasi Bencana Banjir Bandang Parigi
1. Sudah seminggu Ahmad (13 tahun) tak bersekolah, setiap pagi hingga siang
ia hanya berdiri di pinggir jalan yang semakin ramai dengan orang yang
menyeberang atau sekedar nonton tempat itu. Jemari kecilnya memanggul sebuh dos
mie instan kosong sambil menyapa setiap orang yg lewat untuk memberi sumbangan.
Ia tidak sendiri, masih ada 3 anak yang
bernasib sama dengannya. Ahmad yang duduk di klas 6 SD berharap sumbangan yang
terkumpul bisa dibelikan baju sekolah dan perlngkapan tulis.
2. Bencana juga menjadi perhatian
poltikus. Salah satu partai membagi-bagi kompor di RT 6, tapi pembagiannya
tidak merata, ada rumah yang memiliki alat dapur mendapatkan kompor tapi
keluarga yang dapurnya hanyut dan tidak memiliki apa-apa tidak mendapatkan
kompor, alasannya namanya tidak ada di data. Fakta yang sama juga terjadi Kepala
Dusun membagi-bagikan bantuan kepada masyarakat yang bukan korban
bencana.
3. Banyak warga korban bencana mengeluhkan manajemen Posko. Bantuan yang diberikan tidak cukup dengan semua warga, yang dapat hanya sebagian. Menurut pengelola posko bantuannya dikumpul/ditampung dulu, nanti dikasi sekalian – makanya dikasi sedikit-sedikit. Fenomena Posko lain, barang bertumpuk banyak karena belum terdistribusi . Selain itu bantuan dari luar dihadang oleh Tim sukses agar barangnya dikumpul di mobil tim sukses – ada indikasi untuk suksesi 2013.
3. Banyak warga korban bencana mengeluhkan manajemen Posko. Bantuan yang diberikan tidak cukup dengan semua warga, yang dapat hanya sebagian. Menurut pengelola posko bantuannya dikumpul/ditampung dulu, nanti dikasi sekalian – makanya dikasi sedikit-sedikit. Fenomena Posko lain, barang bertumpuk banyak karena belum terdistribusi . Selain itu bantuan dari luar dihadang oleh Tim sukses agar barangnya dikumpul di mobil tim sukses – ada indikasi untuk suksesi 2013.
Keuntungan di Balik Bencana
Kemacetan terjadi pasca bencana. Penyeberangan
di daerah penghubung antara dolago - Boyatongo. Motor diangkut menggunakan
tandu yang dibuat dengan bahan kayu dan biayanya sebesar Rp. 75.000 – 100.000,
sedang untuk mobil dibantu excavator tanpa biaya. Dan penyeberangan orang
menggunakan perahu karet milik tim SAR.
Pasca banjir, di tempat kejadian berubah menjadi tontonan. “Turis Lokal” yang datang khususnya dari luar berdatangan untuk menyasikan pemadangan bencana. Kondisi ini dimanfaatkan warga dengan berdagang di sekitar lokasi.
Pasca banjir, di tempat kejadian berubah menjadi tontonan. “Turis Lokal” yang datang khususnya dari luar berdatangan untuk menyasikan pemadangan bencana. Kondisi ini dimanfaatkan warga dengan berdagang di sekitar lokasi.
Selasa, 18 September 2012
Pelatihan Trauma Healing Untuk Para Relawan
Pasca bencana tidak sedikit yang mengalami trauma karena bencana, seperti ungkapan Ahmad (siswa klas 6 SD), “ ….Saya takut sekali, kalau ada hujan…” . Tentu saja kondisi Ahmad yang kini belum bisa bersekolah karena seragam dan buku terendam banjir dan lumpur ini butuh penanganan trauma.
Penyebab berbagai macam emosi negatif adalah karena terganggunya sistem energi tubuh. Dan 85 % penyakit fisik disebabkan karena masalah emosi. Emosi negatif itu sendiri terjadi karena: Ingatan masa lalu; memori negatif; keyakinan negatif dari bawah sadar dan juga racun (toxin) dalam tubuh manusia.
Untuk membekali relawan lapangan, Posko kemanusiaan membuat traning of trainer Trauma Healing sebagai pengetahuan/keterampilan tambahan bagi relawan. Cukup sederhana anda juga bisa melakukannya dirumah dengan mentapping (menekan-nekan) tapping point. Ada 17 point, namun yang terpenting menurut trainer Ifran Rapegawi (praktisi hipnotis), tapping point yang terpenting yakni mulai dari di atas kepala; titik permulaan alis mata; Di atas tulang disamping mata; dibawah kelopak mata; Tepat dibawah hidung; Di antara dagu dan bagian bawah bibir; di ujung tempat bertemunya tulang dada, dan tulang rusuk pertama; Di bawah ketiak sejajar dengan putting susu (pria) atau tepat di bagian tengah tali bra (wanita); 2,5 cm di bawah putting susu (pria) atau di perbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara.
Bagaimana? Berhasil, jika belum anda mesti: Tulus, Ihlas, pasrah dan Rendah Hati; Percaya dan Yakin; Niat dan khusyuk; Syukur dan Lakukan proses sugesti. Rasakan sakitnya; lokasi sakitnya dan ukuran sakitnya. Semoga berhasiat.
Kamis, 06 September 2012
Aksi Relawan Turun Ke Jalan Masih Berlanjut
Setelah keberangkatan relawan shift kedua ke lokasi bencana di Parigi. Relawan posko Palu yang di pelopori oleh Hayatun Nufus (Yaya) dan Silvana (vana) masih tetap melajutkan tugas mereka turun ke jalan mengumpulkan sumbangan.
Sudah sepekan lebih mereka melakukan tugas relawan untuk turun ke jalan menjejaki para pengemudi kendaraan yang sudi dan tulus memberikan sumbangan untuk korban bencana alam di kabupaten Parigi Moutong.
Kerjasama tim relawan yang solid penuh semangat dan kesabaran yang tinggi, membuat mereka mampu berdiri dijalanan.
Dengan tetap memegang dus (kotak sumbangan) mendekati setiap kendaraan yang lewat dengan harapan yang tulus kepada setiap dermawan yang sempat mengisi kotak yang disodorkan.
Sudah sepekan lebih mereka melakukan tugas relawan untuk turun ke jalan menjejaki para pengemudi kendaraan yang sudi dan tulus memberikan sumbangan untuk korban bencana alam di kabupaten Parigi Moutong.
Kerjasama tim relawan yang solid penuh semangat dan kesabaran yang tinggi, membuat mereka mampu berdiri dijalanan.
Dengan tetap memegang dus (kotak sumbangan) mendekati setiap kendaraan yang lewat dengan harapan yang tulus kepada setiap dermawan yang sempat mengisi kotak yang disodorkan.
Pengiriman Bantuan dan Relawan Shift Kedua
Pemberangkatan bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Parigi tahap kedua bersama Relawan shift kedua untuk menggantikan relawan shift pertama yang berangkat tanggal 1 September 2012 lalu. Tiga hari kemudian dilanjutkan pengiriman bantuan dan relawan shift kedua tanggal 4 September 2012. Rencananya relawan shift kedua ini akan ditarik kembali tanggal 8 September 2012.
Aksi Relawan Kemanusiaan Turun Ke Jalan
Relawan kemanusiaan untuk korban bencana banjir bandang Parigi turun ke jalan untuk mencari recehan sumbangan. Relawan yang mayoritas mahasiswa universitas Tadulako ini menyebar di beberapa titik jalan yang ada di kota Palu. tidak terkecuali mereka juga ada di jalan depan Posko Palu.
Tanpa mengenal panas terik matahari, mereka berdiri di tepi jalan dengan tanpa malu-malu menyodorkan dus yang bertuliskan "Sumbangan Untuk Bencana Alam Parigi" kepada setiap kendaraan yang lalu lalang. Semoga pengorbanan yang mereka lakukan bukan karena takut akan "sesuatu", namun karena dorongan niat dan kesadaran yang penuh membantu penderitaan masyarakat yang menjadi korban bencana.
Semoga masih banyak lagi mahasiswa sebagai generasi baru penerus bangsa yang peduli seperti mereka.
Perlahan namun pasti dengan penuh kesabaran recehan-recehan mereka kumpulkan dari orang-orang yang dermawan yang peduli akan penderitaan korban bencana. Recehan yang mereka kumpulkan selama beberapa hari dijalanan sangat berarti dan dapat membantu dalam pengadaan bantuan yang dubutuhkan untuk dikirimkan kepada masyarakat korban bencana yang membutuhkannya.
Semoga masih banyak lagi mahasiswa sebagai generasi baru penerus bangsa yang peduli seperti mereka.
Perlahan namun pasti dengan penuh kesabaran recehan-recehan mereka kumpulkan dari orang-orang yang dermawan yang peduli akan penderitaan korban bencana. Recehan yang mereka kumpulkan selama beberapa hari dijalanan sangat berarti dan dapat membantu dalam pengadaan bantuan yang dubutuhkan untuk dikirimkan kepada masyarakat korban bencana yang membutuhkannya.
Pemberangkatan Relawan Shift Pertama
Pelepasan pemberangkatan 5 (lima) relawan shift pertama yang akan bertugas di posko gabungan bencana Parigi diiringi doa bersama yang dipimpin oleh bapak Saiful selaku koordinator relawan dengan penuh khidmat.
Pemberangkatan relawan shift pertama ini bertujuan untuk menggantikan relawan yang sudah cukup lama bertugas di lokasi bencana. Yang terpenting adalah sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman baru khususnya untuk mahasiswa yang baru bergabung menjadi relawan.
Pemberangkatan relawan shift pertama ini bertujuan untuk menggantikan relawan yang sudah cukup lama bertugas di lokasi bencana. Yang terpenting adalah sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman baru khususnya untuk mahasiswa yang baru bergabung menjadi relawan.
Pengangkutan Bantuan Bencana Parigi
Semua jenis bantuan yang yang telah dikemas di Posko Palu siap diberangkatkan bersamaan dengan 5 (lima) orang relawan shift pertama, mengawal bantuan sampai ke Pos gabungan yang ada di desa Boyantongo kecamatan Parigi Selatan kabupaten Parigi Moutong.
Satu persatu bantuan dinaikan ke mobil sembari diatur sesuai dengan berat dan jenisnya.
Jenis Bantuan yang akan diberangkatkan bersama relawan shift pertama ini terdiri dari :
1. Beras
2..Air mineral
3. Sayur-mayur
4. Rempah-rempah
5. Minyak tanah
6. Pakaian Bayi, anak-anak, dewasa laki-laki dan perempuan.
Selain distribusi pakaian, bantuan distribusi makanan dari dapur umum menjadi tugas relawan posko gabungan di lokasi bencana.
Aksi Kumpul Recehan Sumbangan Bencana Parigi
Kegiatan relawan posko palu dalam mengumpulkan recehan sumbangan dengan menempatkan Dus yang bertuliskan "Sumbangan Bencana Alam Parigi" di kios Amanah depan posko yang ramai pembelinya, ternyata belum maksimal, para pembeli yang singgah di kios Amanah untuk berbelanja enggan memberikan recehan sumbangannya karena Dus sumbangan tersebut tidak ada yang menunggui atau menjaganya..
Rabu, 05 September 2012
Kelola Bantuan Sandang dan Pangan untuk Korban Bencana Parigi
Posko Tanggap Bencana Parigi Moutong di Palu terdiri dari relawan Staf Yayasan Merah Putih dan Relawan Mahasiswa Untad yang dikoordinir oleh bapak Saiful selaku koordinator Divisi kebencanaan dan Filantropi Yayasan Merah Putih. Semua bekerja mengumpulkan bantuan sandang dan pangan yang untuk dikirim ke posko gabungan di lokasi bencana Parigi.
Karung plastik yang berisi pakaian bayi,anak-anak dan dewasa, baik laki-laki maupun perempuan dipisah-pisahkan untuk mempermudah kawan-kawan relawan di posko gabungan Parigi dalam mendistribusikan ke masyarakat yang membutuhkannya.
Begitupun beras, air mineral, lauk-pauk, rempah-rempah dan minyak tanah bantuan dari masyarakat Palu yang peduli, semua ditur dan dikemas dengan baik agar mempermudah pengiriman ke tempat tujuan.
YMP, ACT, MS Radio dan Relawan Mahasiswa
Diskusi di Posko Palu yang dihadiri relawan Dony Aryanto Dony Aryanto dari ACT, Fitri dari MS Radio dan para relawan mahasiswa Untad, memberikan gambaran kondisi, situasi masyarakat korban pasca bencana banjir bandang di Parigi. Dan Jenis kebutuhan bantuan untuk meringankan beban masyarakat korban bencana Parigi.
Posko besama di lokasi bencana selain mendistribusikan sandang juga membuka dapur umum untuk menyediakan pangan untuk masyarakat korban bencana dengan bantuan relawan yang ada.
Posko besama di lokasi bencana selain mendistribusikan sandang juga membuka dapur umum untuk menyediakan pangan untuk masyarakat korban bencana dengan bantuan relawan yang ada.
Posko Relawan Kemanusiaan Sulteng
Untuk merespon peristiwa Banjir bandang di kabupaten Parigi Moutong. Devisi Kebencanaan dan Filatropi Yayasan Merah Putih membuka Posko Kemanusiaan Bantuan Bencana Banjir Bandang Parigi Moutong.
Pembuatan Posko bantuan bencana ini bekerjasama dengan ACT (Aksi Cepat Tanggap) yang punya segudang pengalaman dalam mengelola bantuan kebencanaan.
Posko gabungan ada di lokasi bencana Parigi. sedang posko Palu ada di Jl. Tadulako II. No. 11 Kelurahan Palupi kecamatan Palu Selatan.
Selasa, 04 September 2012
Banjir Bandang di Kabupaten Parigi Moutong
Sumber Foto : FB:Anton Lolomaya |
Banjir Bandang terjadi 25 Agustus 2012, memporak-porandakan beberapa desa yang ada di Kabupaten Parigi Moutong yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Peristiwa itu menyisahkan puing-puing kehancuran dan kepedihan buat masyarakat yang ditimpa bencana. Mereka terpakasa harus tinggal di pengusian menunggu bantuan yang datang dari semua pihak yang peduli akan nasib mereka.
Mungkin hari ini mereka yang kita bantu, tidak menutup kemungkinan esok atau lusa kita yang akan dibantu. Untuk itu selagi masih ada waktu marilah kita bantu meringankan beban penderitaan mereka.
Mungkin hari ini mereka yang kita bantu, tidak menutup kemungkinan esok atau lusa kita yang akan dibantu. Untuk itu selagi masih ada waktu marilah kita bantu meringankan beban penderitaan mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)